Dalam proses regenerasi, kontrol genetik sangat
ditentukan oleh mekanisme kerja gen yang terdapat dalam kromosom sel makhluk
hidup. Gen berada baik pada organisme eukariot maupun prokariot.
Kromosom sendiri sebagai tempat gen berada memiliki bentuk yang berbeda-beda tiap nomor kromosom pada sel makhluk hidup yang bersangkutan. Kromosom merupakan suatu molekul nukleoprotein yang terdiri dari
Asam nukleat dalam hal ini yaitu benang DNA yang terkondensasi membentuk struktur seperti solenoid padat dan terikat oleh suatu protein pemintal/pemampat benang DNA tadi yang dikenal dengan protein histon.
Secara umum protein dari kromosom
memang utamanya disusun oleh 5 macam protein histon dan beberapa molekul protein
lainnya. Protein histon kaya dengan asam amino lisin dan arginin.
Protein histon bermuatan positif
karena memiliki gugus amino bebas yang mudah berikatan dengan DNA yang memiliki
muatan negatif karena banyak mengandung gugus phospat. Akibatnya keduanya
akan membentuk struktur seperti solenoid.
1. Telosentrik à
jumlah lengan 1 dengan sentromer di salah satu ujung
2. Akrosentrik à
lengan tidak sama panjang dan sentromer mendekati salah
satu ujung
3. Submetasentrik à
lengan tidak sama panjang dan letak sentromer di
tengah serta berbentuk seperti huruf L atau J
4. Metasentrik à
memiliki lengan sama panjang dan letak sentromer di
tengah serta bentuk seperti huruf V
Sedangkan berdasarkan fungsinya kromosom dibedakan menjadi kromosom sex
(gonosom) dan kromosom tubuh (autosom).
Gambaran struktur dari kromosom makhluk hidup adalah
sebagai berikut:
Gen sendiri
adalah merupakan segmen/penggalan dari benang DNA kromosom yang nantinya akan
diterjemahkan menjadi produk penting gen yaitu Protein.
Segmen gen ini sendiri yang biasanya
disebut dengan lokus gen. Sedangkan gen-gen yang menempati suatu
lokus yang bersesuaian dari kromosom homolog (kromosom dengan bentuk,
fungsi dan komposisi sama) dikenal dengan alela.
Gen sendiri sebagai suatu segmen DNA
akan menduplikasi pada saat reproduksi sel/pembelahan sel sesuai dengan fungsi
gen sebagai penyampai informasi genetik pada generasi selanjutnya.
Asam nukleat yang menjadi syarat fundamental suatu benda dikatakan hidup terdiri
2 macam yaitu DNA dan RNA.
DNA memiliki unit tunggal/monomer
yang biasa disebut nukleotida yang terdiri dari Gula
pentosa, Phospat dan Basa Nitrogen.
DNA yang memiliki rantai panjang
nukleotida lazim disebut dengan polinukleotida.
DNA
(Deoxyribonucleotide Acid) dan RNA (Ribonucleotide Acid) masing-masing memiliki
karakteristik yang khas seperti pada tabel berikut:
No
|
Ciri-ciri
|
DNA
|
RNA
|
1
|
Gula Pentosa
|
Deoksiribosa
|
Ribosa
|
2
|
Tempat/Letak
|
Inti, mitokondria, kloroplas
|
Sitoplasma, ribosom, mitokondria, plastida, dan
ribosom
|
3.
|
Komposisi Basa Nitrogen
|
Purin; adenin (A) dan guanin (G)
Pirimidin : sitosin (C/S) dan timin (T)
|
Purin; adenin (A) dan guanin (G)
Pirimidin : sitosin (C/S) dan Urasil (U)
|
4
|
Fungsi
|
Sintesis protein dan hereditas
|
Sintesis protein
|
5
|
Bentuk
|
Double strand/untai ganda heliks/berpilin
|
Singgle strand/untai tunggal
|
RNA yang terlibat dalam sintesis
protein terdiri dari 3 macam, yaitu:
a.
RNAd (RNA duta)
atau mRNA (mesenger RNA) à disintesis
oleh DNA inti dan berperan untuk membawa pesan genetik dari DNA
template/cetakan DNA.
b.
tRNA (transfer
RNA)
à disintesis oleh DNA mitokondria dan berperan dalam
proses polimerisasi asam amino saat sintesis protein dengan membawa asam amino
sesuai kode dari mRNA/RNAd.
c.
rRNA (ribosomal
RNA)
à disintesis oleh DNA inti dan berperan dalam sintesis
protein di ribosom serta sebagai unsur struktural ribosom.
Gambaran dari beberapa nukleotida pada DNA seperti
skema berikut ini:
Replikasi DNA
Dalam proses genetik di dalam sel, DNA memiliki sifat heterokatalitik artinya dapat mensintesis senyawa lain dan juga bersifat autokatalitik yaitu dapat menduplikasikan dirinya sendiri melalui proses replikasi DNA.
Dari penelitian yang dilakukan oleh para ahli biosains, ada 3 hipotesis yang diberikan untuk menggambarkan peristiwa replikasi DNA, yaitu:
1.
Secara
Konservatif
à DNA induk tidak membuka(memisah)/keseluruhan untai
induk dipertahankan tetapi tetap sebagai acuan sintesis dan molekul DNA induk
akan membentuk molekul DNA baru.
2.
Secara
Semikonservatif
à DNA induk akan memisah dan masing-masing akan
membentuk untai DNA baru sehingga hasil akhir adalah pita DNA terdiri dari DNA
induk dan DNA lama dan baru.
3.
Secara
Dispersif
à DNA induk putus menjadi beberapa bagian kemudian
segmen-segmen DNA parental baru akan terbentuk menempati berselang-seling pada
untai DNA yang baru.
Namun sampai saat ini yang dijadikan
acuan untuk proses replikasi DNA adalah model hipotesis kedua yaitu
semikonservatif seperti yang diajukan oleh eksperimen M. S. Meselson dan F. W.
stahl (1958) dengan subjeknya bakteri E. coli.
Model replikasi DNA seperti
hipotesis dari pakar tersebut seperti gambar berikut ini:
Sintesis Protein
1.
DNA template
pada benang DNA sense akan membentuk mRNA/RNAd dengan bantuan enzim RNA
polimerase di nukleus à terjadi
proses transkripsi.
2.
mRNA yang
terbentuk akan membawa kode-kode genetik dari DNA template menuju sitoplasma
untuk bertemu dengan tRNA yang telah membawa asam amino sesuai dengan kode mRNA
dibantu dengan ribosom à terjadi
proses translasi.
3. Asam-asam
amino akan terangkai dengan ikatan peptida membentuk suatu polipeptida/protein.
Wynn Las Vegas - TripAdvisor
BalasHapus3131 Las Vegas Blvd S, Las Vegas, NV 89109 - 평택 출장샵 Use this simple form to find 서울특별 출장샵 hotels, motels, and other lodging near Wynn Las 계룡 출장안마 Vegas 김포 출장마사지 in Las Vegas, 양산 출장마사지 NV.